Artikel ini disponsori oleh online course Income Mastery Academy. Pelajari lebih dalam mengenai perencanaan keuangan, investasi, dan asuransi dengan bergabung ke online course Income Mastery Academy.

Apakah Anda sudah pernah mendengar reksadana? Reksadana merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang populer belakangan ini. Reksadana menjadi populer karena modal yang Anda butuhkan untuk berinvestasi di sini terbilang kecil. Lalu, apa sebenarnya manfaat dari reksadana? Jika Anda penasaran, mari simak beberapa informasi berikut.
Apa Itu Reksadana?
Reksadana merupakan salah satu instrumen yang membantu Anda berinvestasi dengan modal kecil. Dana yang terkumpul dari setiap investor akan dikumpulkan dan dikelola oleh manajer investasi profesional. Artinya, hanya dengan modal terbatas, Anda dapat berinvestasi ke banyak instrumen (saham, obligasi, pasar uang, dsbnya) secara profesional. Luar biasa bukan?
Apakah Reksadana Halal?
Jika Anda masih ragu untuk berinvestasi lewat reksadana karena bingung apakah reksadana halal atau tidak, Anda dapat memilih reksadana syariah. Reksadana syariah dikelola dengan prinsip syariah dan hanya berinvestasi pada instrumen investasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Jadi, Anda tidak perlu takut jika Anda ingin berinvestasi di reksadana syariah.
Keuntungan Berinvestasi Reksadana
Ada banyak keuntungan yang akan Anda dapatkan jika Anda memutuskan untuk berinvestasi lewat reksadana. Keuntungan yang akan Anda dapatkan tentunya adalah berkaitan dengan profesionalitas dalam memilih instrumen investasi yang diinvestasikan.
Hal ini dikarenakan manajer investasi reksadana akan mengurus setiap proses transaksi termasuk di dalamnya menganalisa instrumen apa yang cocok sebagai target tujuan investasi sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini. Selain itu, manajer investasi juga bertugas mengelola risiko yang seimbang dengan target imbal hasil yang dituju. Dengan demikian, Anda bisa tenang dalam berinvestasi walaupun Anda seorang pemula dengan modal terbatas.
Cara Membeli Reksadana
Membeli reksadana bukan hal yang sulit. Jika Anda masih kebingungan tentang bagaimana cara beli reksadana, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah Anda dapat mendaftarkan diri di platform online marketplace reksadana. Investasi reksadana lewat platform marketplace reksadana online merupakan cara yang paling mudah bagi Anda untuk berinvestasi di reksadana. Anda dapat bebas memilih jenis reksadananya sekaligus bebas menentukan berapa besar nominal investasi yang ingin Anda tanamkan.
Sebelum memutuskan untuk investasi di reksadana, pastikan Anda membaca dokumen prospektus dan juga fund fact sheet reksadana. Dokumen ini dapat Anda peroleh dengan cara mendownloadnya lewat platform reksadana tersebut. Langkah yang terakhir adalah ketahui performa dan track record manajer investasi reksadana tersebut. Hal ini dikarenakan, manajer investasi memiliki tugas untuk melakukan investasi dan mengelola reksadana Anda. Itulah mengapa Anda harus mengenali manajer investasi reksadana yang akan Anda pilih.
Jenis- Jenis Reksadana
Sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana, Anda harus memahami jenis- jenis reksadana yang tersedia di pasar. Jenis-jenis reksadana yang perlu Anda ketahui antara lain adalah reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksdana campuran, reksadana pasar uang, dan berbagai jenis reksadana khusus seperti reksadana terproteksi, ETF (Exchange Traded Fund), DIRE (Dana Investasi Real Estat), KIK-EBA (Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset), reksadana penyertaan terbatas, dan reksadana syariah. Jenis- jenis reksadana tersebut harus Anda pahami sebelum Anda memutuskan untuk menginvestasikan uang Anda.
Perbedaan Reksadana dan Saham
Bagi Anda yang masih bingung mengenai perbedaan reksadana dan saham, maka Anda harus membaca artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan antara reksadana dan saham. Berikut beberapa perbedaan antara reksadana dan saham yang perlu Anda ketahui.
1. Tingkat Risiko
Jika dilihat dari tingkat risiko, ketika Anda memutuskan untuk memilih saham secara langsung, tingkat risiko yang akan Anda dapatkan jauh lebih tinggi dibandingkan ketika Anda memutuskan untuk menggunakan reksadana saham. Hal ini dikarenakan, reksadana dikelola secara langsung oleh manajer investasi sehingga risikonya menjadi lebih kecil. Selain itu, jika Anda membeli saham secara langsung tentunya modal Anda terbatas sehingga diversifikasinya menjadi tidak maksimal. Dengan demikian, otomatis tingkat risiko Anda meningkat.
2. Tingkat Keuntungan
Jika Anda berinvestasi saham secara langsung dan memiliki kemampuan stock picking yang baik, ada kemungkinan return yang akan Anda dapatkan akan menjadi lebih besar dibandingkan investasi melalui reksadana saham. Di samping itu, Anda tidak dikenakan management fee karena investasinya Anda kelola sendiri tanpa bantuan manajer investasi. Namun, jika Anda pemula, belum tentu Anda dapat memilih saham dengan tepat sehingga akan lebih baik jika berinvestasi melalui reksadana dan mempercayakan investasi Anda kepada manajer investasi profesional.
3. Pajak yang Dibebankan
Ketika Anda memutuskan untuk investasi langsung di pasar saham, Anda harus membayar pajak ketika Anda melakukan penjualan saham milik Anda. Pajak yang harus Anda bayarkan adalah sebesar 0,1% dari jumlah bruto transaksi penjualan, tidak peduli apakah transaksi Anda untung atau rugi. Berbeda halnya dengan reksadana, hasil investasi yang dilaporkan di reksadana adalah nilai bersih karena reksadana bukan termasuk objek pajak.
Namun, bukan artinya Anda tidak membayar pajak sama sekali ketika berinvestasi melalui reksadana. Sebenarnya Anda tetap membayar pajak, hanya saja pajak dibayarkan oleh manajer investasi pada saat transaksi terjadi. Untuk menghindari terjadinya pajak berganda, makanya reksadana bukan merupakan objek pajak.
4. Fleksibilitas Pemilihan Portofolio
Dilihat dari fleksibilitas pemilihan portofolio, jika Anda investasi langsung di pasar saham, tentunya Anda dapat dengan mudah memilih saham yang ingin Anda beli atau jual. Anda tidak terikat oleh batasan apapun saat Anda ingin melakukan pembelian ataupun penjualan. Berbeda halnya dengan investasi melalui reksadana, Anda tidak dapat leluasa memilih saham atau instrumen lain berdasarkan keinginan Anda karena hal tersebut sudah disesuaikan dengan strategi manajer investasi yang mengacu kepada batasan-batasan yang telah ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia.
Cara Memilih Reksadana Terbaik
Lalu, bagaimana cara memilih reksadana terbaik untuk investasi Anda?
1. Kinerja Masa Lalu
Hal pertama yang dapat Anda pertimbangkan dalam memilih reksadana terbaik adalah melihat kinerja historis dari reksadana tersebut. Memang tidak ada jaminan bahwa kinerja masa lalu menjamin kinerja di masa depan. Namun, minimal Anda mendapatkan gambaran mengenai konsistensi kinerja dari reksadana tersebut.
2. Tingkat Risiko
Hal kedua yang perlu Anda pertimbangkan dalam memilih reksadana adalah tingkat risiko dari investasi reksadana tersebut. Umumnya, tingkat risiko reksadana seringkali diukur menggunakan rasio seperti Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan sebagainya. Platform marketplace reksadana online biasanya menyediakan data-data tersebut dan Anda dapat menggunakannya untuk mengetahui mengenai tingkat risiko dari reksadana yang ingin Anda beli dibandingkan dengan reksadana yang lain.
3. Dana Kelolaan
Dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) adalah faktor lain yang harus Anda perhatikan sebelum Anda memilih reksadana. Jika dana kelolaan besar, artinya banyak investor yang mempercayakan dananya ke dalam reksadana ini. Jika sebuah reksadana sudah diterbitkan dalam jangka waktu lama tetapi dana kelolaannya masih kecil, tentunya Anda harus berpikir dua kali sebelum membeli reksadana tersebut. Dana kelolaan reksadana ini juga berfungsi sebagai dana tahanan apabila sewaktu-waktu terjadi krisis dan investor melakukan penarikan dana secara besar-besaran. Semakin besar dana kelolaan, semakin baik pula tingkat ketahanannya dalam menghadapi krisis.
5. Biaya Investasi
Hal terakhir yang harus Anda perhatikan adalah mengenai biaya investasi reksadana yang harus Anda keluarkan. Di dalam investasi reksadana, ada biaya-biaya yang harus Anda pahami yakni biaya pembelian, biaya penjualan, dan juga biaya management. Carilah reksadana dengan biaya serendah-rendahnya tetapi dengan perfoma yang baik.